Kekuatan Uang atau Image Perusahaan dari peminta iklan ?

Written on 12.42 by aDi

Ketika suatu hari saya menanggani suatu iklan di website untuk keperluan suatu lomba, saya begitu kaget ketika pihak sponsor tersebut meminta halaman depan full tanpa skip, woh, tanpa skip, sebegitunya, ya tetapi itulah kekuatan sponsor ketika memang ingin menjadi sponsor penuh.

Pernahkah anda membayangkan ketika anda membaca sebuah media cetak dengan halaman depan tertutup iklan full ? woh, seperti apa bayangan anda ketika mengetahui hal itu ? kekuatan iklan tersebut membeli "harga diri" dari media tersebut, tetapi hal itu tidak memungkinkan untuk terjadi di media cetak, mungkin ada sesuatu saat, tidak ada kebijakan atas itu kecuali kebijakan dari media cetak tersebut.

Ternyata hal tersebut sepertinya dapat terjadi di kemudian hari, tetapi di media online, suatu hari saya berkunjung ke suatu web berita nasional yang terkenal, begitu kagetnya saya ketika headline dari halaman tersebut tertutup total sebuah iklan dari negeri seberang, walau hanya bersifat flash atau bisa di close, tetapi sepertinya itu berlebihan, pihak media online seperti "los" akan aturan main peletakan-peletakan iklan, tanpa mengindahkan suatu "harga diri" web tersebut.

Membayangkan media online kedepan halamannya akan penuh dengan iklan dan iklan, serba bermunculan iklan dalam bentuk "flash", waoh, sepertinya secara perlahan pihak media online harus mempunyai spesifikasi untuk space iklan mereka, hanya ada sepucuk tulisan dari media online tersebut ketika anda mengakses, dan akan ada sebagian besar iklan yang mengisi halaman awal (sebelum di scroll), ok deh kalau mau dibilang iklan itu sebagai asupan bagi media tersebut, tetapi sebaiknya megindahkan etika peletakan iklan, bukankah akan membuat pembaca semakin ingin berkunjung karena web tersebut peletakan iklannya semakin pas dan ringan.

Hanya ada beberapa media online di indonesia ini, tentunya akan membuat porsi iklan semakin menumpuk dan menunggu di media online tersebut. Ada 1 web media online dahulu yang sempat menjadi pesaing web berita nomor 1 di indonesia, saya senang mengakses web tersebut ketika perubahan tampilan dari web nomor 1 itu, tetapi karenanya semakin "eksis"nya web itu membuat iklan bertebaran dan berat untuk diakses, semakin lama untuk membuka page, scroll page, dsb. Perlukah adanya etika peletakan media online ini? saya rasa perlu, bagaimana dengan kawan-kawan lainnya ?

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar