Fenomena Internet Di Indonesia

Written on 12.41 by aDi

Indonesia kini tengah menuju masa untuk mencapai "sukses", tetapi tampaknya pemimpin dalam negara ini hanya dipengaruhi oleh organisasi-organisasi yang sama dengan dahulu-nya, mereka hanya bergerak serta berputar dalam ruang lingkup yang kurang mengikuti jaman, Barrack Obama merupakan suatu contoh dari pemimpin yang berusaha untuk menjajakan IT untuk publikasi dirinya kepada pendukung serta calon pendukungnya.

Dahulu, sebelum saya pindah untuk kuliah disurabaya, saya sempat berpikir setidaknya saya mempunyai satu koneksi internet disurabaya, kira-kira itu tahun 2004, walaupun dengan harga 300 ribu, saya rela membayar untuk sebuah koneksi tersebut, tetapi kenyataan berbicara lain, ketika sesampai disini, koneksi internet ternyata juga rumit, target ISP-ISP disurabaya hanya pada Data Colocation dengan Corporate Public, sehingga mereka tidak memprioritaskan personal, ya mungkin itu karena masih mahalnya bandwidth 1mb/s (bukan 1mbps), sekitar 30 Juta 1mb/s untuk jalur internasional,sedangkan pada saat itu juga belum ada tersedianya IIX, tentunya akan lebih memakan cost lebih jika pihak ISP hanya mengoperasikan pada personal public.

Banyak Orang Mengira 1mbps itu adalah 1 mega byte per second, seperti layaknya salah perusahaan pemerintah di indonesia yang menaikkan bandwidth mereka hingga "Up To 1Mbps", realita-nya hanya mendapat di 512Kbps (dan itupun hanya waktu tertentu dan regional tertentu).

Surabaya sebagai kota kedua dari bagian indonesia ternyata masih susah mendapatkan sebuah koneksi internet yang murah dan layak untuk di gunakan secara personal, ada yang murah, tapi harga perangkatnya mahal, disertakan quota lalu bandwidth diturunkan ketika quota tersebut terlewati, saya sempat kaget ketika ada teman saya yang mengatakan ada sebuah produk berinisial "flas*", sebuah produk berlangganan internet dari jaringan seluler terkemuka di indonesia, dengan berkata demikian "Daftar flash di telkom ya?", wow, begitu kagetnya saya ketika membaca itu, masih kurangkah kinerja public relations atau marketing mereka untuk menjelaskan produk tersebut bahwa produk "flas*" tersebut ialah produk mereka.

Lain-Lain
Tahun lalu pemerintahan kita berkata akan ada penurunan tarif internet sebesar 100% , tahun ini mengatakan akan turun hingga 200%, memang segala sesuatu hal butuh tahapan untuk mewujudkannya, tetapi hanya sebatas itukah?, sensasikah?,kenapa realisasinya hanya sebatas itu, tanpa menjelaskan info dan hasil lebih lanjut ke masyarakat luas, hanya akan memberikan info ketika di tanya, tanpa publikasi yang luas, semoga pemberitaan dari hasil media tidak hanya terbatas itu, tetapi setidaknya membuahkan yang hasilnya terlihat implementasinya di indonesia ini.

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar